Kumpulan Definisi | Istilah sufi healing
pada dasarnya sudah dikenal sejak zaman nabi namun belum dalam ranah keilmuan,
yakni hanya dalam bentuk praktek saja. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan pengalaman
nabi ketika diminta oleh salah seorang sahabat untuk menyembuhkan penyakit yang
sedang dideritanya, kemudian Rasulullah SAW memberikan pengobatan kepadasahabat tersebut dengan memberikan do’a (Wawancara, 25 April 2015). Dengan seiring
berkembangnya zaman, sehingga Syaikh Hakim Mu’inuddin Chisyti yaitu seorang tokoh
sufi di Ajmer India, yang pertama kalinya mengenalkan sufi healing yang
dirangkum dalam suatu keilmuan yaitu dalam bukunya yang berjudul “The Book
of Sufi Healing”.
Mu’inuddin
Chisyti dikenal mempunyai kemampuan untuk mengobati umat manusia dengan
cara-cara yang ada di dalam ajaran Islam. Yaitu dengan cara yang digunakan oleh
para sufi. Kemudian, tokoh kedua yang mengenalkan sufi healing dalam bentuk
keilmuan yaitu Linda O’riordan yang termuat dalam bukunya “The Art of Sufi Healing”. Bermula dari kedua
tokoh tersebut, kemudian Amin Syukur juga mengenalkan sufi healing dalam
suatu keilmuan yang beliau tuangkan dalam bukunya “Sufi Healing Terapi
Dengan Metode Tasawuf” (Wawancara, 25 Mei 2015).
Istilah sufi
healing terbentuk dari dua kata yaitu Sufi dan Healing. Kata sufi
sendiri dirujuk pada pengertian seorang atau lebih, dari hamba Allah yang
sedang berupaya untuk mengupayakan orang lain untuk merasakan lezatnya
berhubungan langsung dengan tuhan. Sedangkan healing, berasal dari kata heal
dalam Bahasa inggris yang memiliki tiga makna, yaitu: Pertama, membuat utuh
atau sempurna, memulihkan kesehatan, bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu
akhir atau konklusi (misalnya konflik-konflik antar perseorangan, kelompok dan
sebagainya, yang menyebabkan adanya pemulihan persahabatan akibat konflik tersebut),
menenangkan, rekonsilasi. Ketiga, bebas dari sifat-sifat buruk, membersihkan,
memurnikan. Keempat, akibat suatu obat (O’riordan dalam Syukur, 2012: 71). Kata
heal dalam hal ini ialah suatu penyembuhan yang tidak terbatas pada
suatu penyakit fisik saja, namun juga pada penyakit psikis.
Sufi healing (pengobatan
sufi) merupakan salah satu cara yang digunakan oleh para sufi dalam pengobatan
dan penyembuhan, dimana pengobatan dan penyembuhan tersebut menggunakan
metode-metode yang berdasarkan keagamaan yaitu dengan mbangkitkan potensi
keimanan kepada Tuhan, lalu menggerakkannya ke arah pencerahan batin atau
pencerahan rohani yang pada hakikatnya menimbulkan kepercayaan diri bahwa Tuhan
yang maha esa adalah satu-satunya kekuatan penyembuh dari penyakit yang
dideritanya (Rahman, 2012: 5)
Psikoterapi
Islam (Psikoterapi Sufi) diartikan sebagai suatu proses pengobatan dan
penyembuhan penyakit atau gangguan mental atau kejiwaan, spiritual (agama),
moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Saw (Adz-Dzaky,
2004: 228). Hal ini dapat dipahami bahwa sufi healing (terapi sufistik)
menggunakan Al-qur’an dan As-Sunah sebagai landasan utamanya. Sementara, para
kaum sufi mengartikan terapi sufistik ialah pengobatan dan penyembuhan terhadap
penyakit fisik, mental, atau kejiwaan, rohani atau spiritual dengan kerangka
pemikiran tasawuf (Rahman, 2012: 5).
Menurut Amir
An-Najar bahwa pengobatan sufistik (Aththib ash-shufi) bukan sekedar
teori, tetapi juga bersifat praktis. Mereka menjelaskan kepada para pasien
tersebut jalan menuju kesempurnaan jiwa dengan membangkitkan ruh keimanan dalam
jiwa yang lemah, mengajak mereka membersihkan niat, memperkuat tekad,
menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dan takwa kepada-Nya. Para sufi juga
menganjurkan mereka untuk memenuhi jiwa dengan kejujuran, hati dengan
keikhlasan, dan perut dengan barang halal. Kemudian mengajak mereka untuk menerapi
jiwa-jiwa yang resah melalui dzikir yang benar, yang dapat menentramkan jiwa
yang lemah dan depresi (An-Najar, 2004: 1).
Sementara, Amin
Syukur mendefinisikan sufi healing sebagai suatu pengobatan atau
penyembuhan yang dilakukan dengan menggunakan konsep sufi. Sufi healing ini
bertujuan untuk menjadikan seseorang lebih percaya diri dan untuk meningkatkan kondisi
spiritual seseorang. Dalam proses penyembuhannya sufi healing menggunakan
teori tasawuf sebagai metode penyembuhannya, yakni; tasawuf akhlaqi yaitu teori
yang berorientasi pada tataran akhlaq (tingkah laku), tasawuf amali
yaitu teori yang berorientasi pada cara untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, dan tasawuf falsafi yaitu suatu teori yang memadukan visi intuitif dan
visi rasional dengan menggunakan metode menggunakan perasaan (dzauq)
(Syukur, 2012: 13).
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sufi healing atau terapi
sufistik ialah suatu bentuk pengobatan dan penyembuhan terhadap penyakit fisik,
mental, atau kejiwaan, rohani atau spiritual dengan metode keagamaan dan juga menggunakan
teori tasawuf sebagai metode penyembuhannya, yakni; tasawuf akhlaqi yaitu teori
yang berorientasi pada tataran akhlaq (tingkah laku), tasawuf amali
yaitu teori yang berorientasi pada cara untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, dan tasawuf falsafi yaitu suatu teori yang memadukan visi intuitif dan
visi rasional dengan menggunakan metode menggunakan perasaan (dzauq).