Kata pendidikan adalah kata jadian dari kata didik yang mendapat imbuhan pen dan an. Kata didik mengandung banyak arti, antara lain pelihara, bina,
latih, asuh dan ajar. Dengan adanya
proses tambahan (awalan dan akhiran) tersebut akan memberikan pemahaman dan pengertian
yang lebih luas, kompleks, sistematis dan filosofis.
Kata pendidikan secara etimologis diartikan sebagai proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Jadi, kata didik dengan tambahan pen
dan an mengandung yang sangat luas, yakni proses transformasi dari A ke B,
tentang sistem nilai (idiologi,
isme, ajaran, orientasi, prospektus dan
lain-lain), dengan metode untuk
sebuah tujuan pendewasaan manusia.
Pendidikan (education) dalam bahas inggris berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi peningkatan (to elicit, to five, rise to), dan
mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education
atau pendidikan berarti perbuatan atau proses
perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan adalah upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek)
dan tubuh anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan
dunianya.
Dalam perkembangan berikutnya banyak teori, pandangan ahli mengemukakan
tentang arti pendidikan. Namun pendidikan terus berjalan tanpa
kesepakatan para ahli untuk satu definisi yang sama terlebih dahulu. Tetapi
disini peneliti lebih condong pada pengertian yang diberikan oleh seorang
pedagogik Islam. Dr. Baihaqi, menurutnya “Pendidikan adalah usaha sadar yang
diselenggarakan berlandaskan nilai tertentu untuk membimbing, mengajar, melatih
dan membina peserta didik dengan benar segenap potensi jasmani, rohani, akal
pikiran dan bertanggung jawab secara moril dalam rangka memenuhi kebutuhan
dirinya, keluarganya dan secara luas, masyarakat, bangsa dan negaranya. (*Dwi Ari Setiawati)