Kumpulan segala Definisi-Definisi

Wednesday, 6 April 2016

Definisi Hiperaktif

Hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian, impulsif (sekehendak hati), selalu bergerak, bahkan dalam situasi-situasi yang menuntut agar mereka bersikap tenang (Taylor, 1988:1)

Pengertian hiperaktif yang lebih luas dan terinci dikemukakan oleh ahli lainnya yaitu: Hiperaktif juga sering digunakan untuk menggambarkan anak dengan daya konsentrasi rendah, mudah beralih perhatiannya, impulsif, aktifitas motorik sangat berlebihan jika dibandingkan dengan ukuran rata-rata anak normal, anak-anak ini tidak dapat diam, tidak dapat mendengarkan penjelasan guru pada waktu belajar, anak selalu mondar-mandir di kelas, keluar masuk kelas, kemampuan memperhatikan lemah, bicara terus-menerus, tanpa memikirkan akibat dari aktifitas sangat tinggi melebihi aktifitas anak normal, perilaku tidak pantas dan membosankan. Perilaku-perilaku tersebut bisa terjadi di rumah, di sekolah, atau, pada situasi sosial lainnya (Suharmini 2005:2).

Definisi Anak

Anak diartikan sebagai orang yang belum dewasa dan sedang dalam masa perkembangan menuju epada kedewasaan masing-masing (Nawawi,1993:115). Sedangkan menurut Zakiah Darajat batasan anak adalah mereka yang berusia 0-6 tahun yang dimaksud dengan masa kanak-kanak, dan anak-anak yang berusia sekolah dasar yaitu 6-12 Tahun. Masa kanakkanak pertama adalah mereka yang berusia 3-4 tahun yang dikenal dengan usia prasekolah (Hawadi,2003:3).

Anak usia prasekolah memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman selanjutnya. Sedemikian pentingnya usia tersebut maka memahami karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin memiliki generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal.

Definisi bimbingan keagamaan

Bimbingan keagamaan adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberi bantuan kepada orang lain agar tumbuh kesadaran dan penyerahan diri pada kekuasaan Allah SWT. Hal ini mengandung arti bahwa: Bimbingan agama dimaksud untuk membantu si terbimbing supaya memiliki Religious Reference (sumber pegangan keagamaan) dan Bimbingan agama ditujukan untuk membantu si terbimbing agar dengan kesadaran dan kemauannya bersedia mengamalkan ajaran agamanya (M. Arifin, 1992:29).

Menurut Musnamar yang dimaksud bimbingan keagamaan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan demikian bimbingan keagamaan merupakan proses untuk membantu seseorang agar:
  1. Memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah tentang kehidupan beragama.
  2. Menghayati ketentuan dan petunjuk tersebut.
  3. Mau dan mampu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah untuk beragama dengan benar, yang bersangkutan akan bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat (Musnamar,1992:23)

Tuesday, 8 March 2016

Definisi Skripsi

Kumpulan Definisi | Skripsi adalah karangan ilmiah yang memaparkan suatu pokok soal yang cukup penting dalam suatu cabang ilmu sebagai cabang penelitian pustaka dan/atau lapangan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa berdasarkan penugasan akademik dari perguruan tingginya untuk menjadi salah satu syarat kelulusannya sebagai sarjana (The Liang Gie : 1995).

Definisi Isim Mausul

Kumpulan Definisi |


مَا اِفْتَقَرَ اِلَى صِلَةٍ وَعَائِدٍ

Isim Mausul adalah Isim yang membutuhkan shilah (penghubung) dan ‘aaid (yakni dhamir yang merujuk atau kembali kepadanya).

Definisi Bimbingan Rohani Islam

Kumpulan Definisi | Secara etimologis yang disebut dengan bimbingan adalah petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu (Depdikbud, 1991: 133), artinya menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat. Secara istilah, sebagaimana diungkapkan Moegiadi dalam Winkel (1991: 58), bahwa bimbingan adalah “cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimilikinya untuk perkembangan pribadinya”. Hal senada juga dikatakan Prayitno dan Anti (1991: 99), yang mendefinisikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Adapun pengertian bimbingan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu atau kelompok agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (Faqih, 2001: 4).

Sejalan dengan pengertian bimbingan Islam di atas, yang dimaksud dengan bimbingan rohani Islam bagi pasien adalah pelayanan yang memberikan santunan rohani kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan,dengan memberikan tuntunan do’a, cara bersuci, shalat, dan amalan ibadah lainnya yang dilakukan dalam keadaan sakit (Bina Rohani, 1998: 6).

Definisi Sufi Healing

Kumpulan Definisi | Istilah sufi healing pada dasarnya sudah dikenal sejak zaman nabi namun belum dalam ranah keilmuan, yakni hanya dalam bentuk praktek saja. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan pengalaman nabi ketika diminta oleh salah seorang sahabat untuk menyembuhkan penyakit yang sedang dideritanya, kemudian Rasulullah SAW memberikan pengobatan kepadasahabat tersebut dengan memberikan do’a (Wawancara, 25 April 2015). Dengan seiring berkembangnya zaman, sehingga Syaikh Hakim Mu’inuddin Chisyti yaitu seorang tokoh sufi di Ajmer India, yang pertama kalinya mengenalkan sufi healing yang dirangkum dalam suatu keilmuan yaitu dalam bukunya yang berjudul “The Book of Sufi Healing”.

Mu’inuddin Chisyti dikenal mempunyai kemampuan untuk mengobati umat manusia dengan cara-cara yang ada di dalam ajaran Islam. Yaitu dengan cara yang digunakan oleh para sufi. Kemudian, tokoh kedua yang mengenalkan sufi healing dalam bentuk keilmuan yaitu Linda O’riordan yang termuat dalam bukunya The Art of Sufi Healing”. Bermula dari kedua tokoh tersebut, kemudian Amin Syukur juga mengenalkan sufi healing dalam suatu keilmuan yang beliau tuangkan dalam bukunya “Sufi Healing Terapi Dengan Metode Tasawuf” (Wawancara, 25 Mei 2015).



Istilah sufi healing terbentuk dari dua kata yaitu Sufi dan Healing. Kata sufi sendiri dirujuk pada pengertian seorang atau lebih, dari hamba Allah yang sedang berupaya untuk mengupayakan orang lain untuk merasakan lezatnya berhubungan langsung dengan tuhan. Sedangkan healing, berasal dari kata heal dalam Bahasa inggris yang memiliki tiga makna, yaitu: Pertama, membuat utuh atau sempurna, memulihkan kesehatan, bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu akhir atau konklusi (misalnya konflik-konflik antar perseorangan, kelompok dan sebagainya, yang menyebabkan adanya pemulihan persahabatan akibat konflik tersebut), menenangkan, rekonsilasi. Ketiga, bebas dari sifat-sifat buruk, membersihkan, memurnikan. Keempat, akibat suatu obat (O’riordan dalam Syukur, 2012: 71). Kata heal dalam hal ini ialah suatu penyembuhan yang tidak terbatas pada suatu penyakit fisik saja, namun juga pada penyakit psikis.

Sufi healing (pengobatan sufi) merupakan salah satu cara yang digunakan oleh para sufi dalam pengobatan dan penyembuhan, dimana pengobatan dan penyembuhan tersebut menggunakan metode-metode yang berdasarkan keagamaan yaitu dengan mbangkitkan potensi keimanan kepada Tuhan, lalu menggerakkannya ke arah pencerahan batin atau pencerahan rohani yang pada hakikatnya menimbulkan kepercayaan diri bahwa Tuhan yang maha esa adalah satu-satunya kekuatan penyembuh dari penyakit yang dideritanya (Rahman, 2012: 5)

Psikoterapi Islam (Psikoterapi Sufi) diartikan sebagai suatu proses pengobatan dan penyembuhan penyakit atau gangguan mental atau kejiwaan, spiritual (agama), moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Saw (Adz-Dzaky, 2004: 228). Hal ini dapat dipahami bahwa sufi healing (terapi sufistik) menggunakan Al-qur’an dan As-Sunah sebagai landasan utamanya. Sementara, para kaum sufi mengartikan terapi sufistik ialah pengobatan dan penyembuhan terhadap penyakit fisik, mental, atau kejiwaan, rohani atau spiritual dengan kerangka pemikiran tasawuf (Rahman, 2012: 5).

Menurut Amir An-Najar bahwa pengobatan sufistik (Aththib ash-shufi) bukan sekedar teori, tetapi juga bersifat praktis. Mereka menjelaskan kepada para pasien tersebut jalan menuju kesempurnaan jiwa dengan membangkitkan ruh keimanan dalam jiwa yang lemah, mengajak mereka membersihkan niat, memperkuat tekad, menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dan takwa kepada-Nya. Para sufi juga menganjurkan mereka untuk memenuhi jiwa dengan kejujuran, hati dengan keikhlasan, dan perut dengan barang halal. Kemudian mengajak mereka untuk menerapi jiwa-jiwa yang resah melalui dzikir yang benar, yang dapat menentramkan jiwa yang lemah dan depresi (An-Najar, 2004: 1).

Sementara, Amin Syukur mendefinisikan sufi healing sebagai suatu pengobatan atau penyembuhan yang dilakukan dengan menggunakan konsep sufi. Sufi healing ini bertujuan untuk menjadikan seseorang lebih percaya diri dan untuk meningkatkan kondisi spiritual seseorang. Dalam proses penyembuhannya sufi healing menggunakan teori tasawuf sebagai metode penyembuhannya, yakni; tasawuf akhlaqi yaitu teori yang berorientasi pada tataran akhlaq (tingkah laku), tasawuf amali yaitu teori yang berorientasi pada cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan tasawuf falsafi yaitu suatu teori yang memadukan visi intuitif dan visi rasional dengan menggunakan metode menggunakan perasaan (dzauq) (Syukur, 2012: 13).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sufi healing atau terapi sufistik ialah suatu bentuk pengobatan dan penyembuhan terhadap penyakit fisik, mental, atau kejiwaan, rohani atau spiritual dengan metode keagamaan dan juga menggunakan teori tasawuf sebagai metode penyembuhannya, yakni; tasawuf akhlaqi yaitu teori yang berorientasi pada tataran akhlaq (tingkah laku), tasawuf amali yaitu teori yang berorientasi pada cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan tasawuf falsafi yaitu suatu teori yang memadukan visi intuitif dan visi rasional dengan menggunakan metode menggunakan perasaan (dzauq).

Definisi Delik

Kumpulan Definisi | Delik adalah Suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum.
Sumber: Sudut Hukum

Definisi Delik Aduan

Kumpulan Definisi | Delik aduan adalah Delik yang hanya dapat dituntut karena adanya pengaduan dari pihak yang dirugikan (korban).
Sumber: Sudut Hukum

Saturday, 13 February 2016

Pengertian Dakwah

Kumpulan Definisi | Pengertian Dakwah 
Istilah “dakwah” diungkapkan secara langsung oleh Allah SWT dalam ayat-ayat Al-Qur‟an. Kata “dakwah” di dalam Al-Qur‟an diungkapkan kira-kira 198 kali yang tersebar dalam 55 surat (176 ayat) (Basit, 2006 : 26). Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab; da‟ayad‟ u- da‟wah yang memiliki beberapa pengertian. Kata dakwah bisa diartikan sebagai pemohon, ibadah, nasab, dan ajakan atau seruan. Sedangkan secara terminologi, dakwah dipandang sebagai seruan dan ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma‟ruf (perintah yang baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan kehidupan dunia maupun akhirat.

Thoha Yahya Omar mengartikan dakwah sebagai usaha mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. Dakwah juga berarti suatu proses mengubah suatu situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam atau proses mengajak manusia ke jalan Allah SWT (Halimi, 2008 : 32).

Sedangkan Drs. Hamzah Ya‟qub memberikan pengertian dakwah Islam, sebagaimana yang tertulis dalam buku Publisistik Islam (1992), adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Dan apabila dilihat dalam memberikan pengertian istilah dakwah, tampak bahwa standarnya tetap pada ayat Al- Qur‟an sehingga tampak adanya kesamaan.

Definisi lain juga bisa ditemui dalam buku Metodologi Dakwah kepada Suku Terasing terbitan Team Proyek Penerangan Bimbingan dan Dakwah/Khotbah Agama Islam (Pusat) Departemen Agama RI, yakni setiap usaha yang mengarah untuk memperbaiki suasana hidup yang lebih baik dan layak, sesuai dengan kehendak dan tuntutan kebenaran. Sementara Asmuni Syukir menyatakan pengertian dakwah dapat dilihat dalam dua sudut pandang. Pertama , pengertian dakwah dari sifat pembinaan dan kedua, dakwah dalam arti pengembangan.

Dakwah yang bersifat pembinaan artinya usaha mempertahankan, melestarikan, dan menyempurnakan umat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah SWT, dengan menjalankan syariat-Nya sehingga menjadi manusia yang hidup bahagia dunia dana akhirat. Sedangkan dakwah dalam artian bersifat pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum beriman kepada Allah SWT agar mentaati syari‟at Islam (memeluk agama Islam) supaya nantinya dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat (Syam, 2007 : 3-4).

Dari beberapa pengertian dakwah tersebut di atas, dapat dipahami bahwa pada prinsipnya dakwah merupakan upaya mengajak, menganjurkan, atau menyerukan manusia agar mau menerima kebaikan dan petunjuk yang termuat dalam Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka mau menerima Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat (Halimi, 2008 : 32).
 

Label

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Atas